Kipas

Saya perhatikan bahawa dalam kebanyakan hal, manusia yang pandai mengampu akan dapat bertahan. Yang tidak mengampu walaupun bijaksana tidak semestinya beroleh sesuatu yang memang mereka layak mendapatnya. Maka terserahlah kepada kita jalan yang mana yang kita ingin ikuti. Saya abadikan sebuah puisi untuk menyatakan perihal ini :-

AMPUSANA AMPUSINI

Bolehkah kita menang
kalau hanya berperisaikan hati budi
perut pedal yang berani
atau langkah jujur, teratur
caranya luhur?

Perisai hanya bisa untuk bertahan
bukan melawan.
Hanya senjata
canggih di medan perang
bisa jamin kemenangan.

Kalau hanya mau menang
tiada perlu jujur luhur hati budi
sekadar sepotong ayat
diamal setiap hari
sudah mencukupi:
Ampusana ampusini.

Bila kau ampu sana dan ampu sini
tentunya kau menang,
tentu menjadi.